Aku ingin mereka tahu apa yang ada disini. Dihatiku untuk mereka...
Cahaya matahari mulai menyentuh bumi. Daun daun yang kemarin tampak putih, kedinginan tertutup salju, hari ini sudah dapat kembali menghijau. Bunga bunga yang kemarin enggan untuk merekah, hari ini sudah kembali cantik dengan warna warni indah. Burung burung terbang kesana kemari menyambut musim ini, kicaunya terdengar seru di udara. Mereka begitu ikhlas menerima titah Tuhannya.
Cahaya matahari mulai menyentuh bumi. Daun daun yang kemarin tampak putih, kedinginan tertutup salju, hari ini sudah dapat kembali menghijau. Bunga bunga yang kemarin enggan untuk merekah, hari ini sudah kembali cantik dengan warna warni indah. Burung burung terbang kesana kemari menyambut musim ini, kicaunya terdengar seru di udara. Mereka begitu ikhlas menerima titah Tuhannya.
Musim semi yang indah.
Dari balik jendela kamarku semua itu terlihat jelas. Begitu indah. Aahh.. andai saja aku bisa menunaikan hidupku seikhlas mereka. Andai saja aku bisa melihat dunia, seperti aku bisa melihat awal musim semi pagi ini. Andai saja aku bisa mendengar kisah dunia seperti aku mendengar kicau burung burung itu. Dan andai saja aku bisa mengatakan yang sebenarnya seperti aku mengatakan betapa indahnya musim semi ini.
Merah, kuning, hijau, biru. Aku bisa melihat jelas warna warna itu. Tapi aku seperti buta. Buta tentang kebahagiaan mereka. Aku tidak bisa melihat untuk tahu apa yang membuat mereka semua bahagia. Aku tidak bisa memastikan seberapa bermanfaatkah aku untuk mereka. Mereka marah atau bahagia saat aku di dekatnya. Aku tidak tahu semua itu. Aku seperti buta. Tidak bisa melihat warna apa yang mereka suka. Aku seperti buta. Tidak bisa melihat senyum mereka yang merekah, pipi mereka yang merona bahagia. Aku seperti buta yang tidak tahu apa apa tentang mereka. Aku mungkin telah benar-benar buta.
Do re mi fa sol la si do. Aku bisa dengar rangkaian bunyi itu. Aku bahkan bisa sedikit menirukannya. Tapi aku seperti tuli. Tuli tentang kebahagiaan dan kesedihan mereka. Aku tak tahu kapan mereka sedih dan kapan mereka bahagia. Aku tak bisa dengar tawa lepas dan isak tangis mereka. Aku tak bisa dengar bagaimana perasaan mereka. Sedang marahkah, sedihkah, bahagiakah, atau apapun. Aku tak bisa tahu semua itu. Aku tuli dari semua kesedihan dan kebahagiaan mereka. Aku mungkin telah benar-benar tuli.
A B C D E G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z. Aku bisa menyebutkan setiap hurup itu satu per satu. Merangkaikan huruf-huruf itu menjadi belasan kata. Merangkaikan kata-kata itu menjadi puluhan kalimat. Menjadi ratusan paragraf. Menjadi ratusan narasi hidup yang ku bagi. Aku buta, aku tuli, dan otomatis aku seperti bisu untuk mengatakan apa yang menjadi hasratku. Ketidaktahuanku tentang mereka telah membuatku bisu. Aku tak tahu apa yang harus aku katakan. Harus ikut tertawakah, marahkah, atau menangis. Ketidaktahuan telah membuatku tidak bisa berkata apa-apa. Meminta maaf atau mengucapkan selamat.
Aku buta, tuli dan otomtis bisu tentang mereka. Aku seolah terputus dari kehidupan mereka. Aku tidak tahu apa-apa tentang mereka.
Entahlah, aku tidak tahu karena memang begitu nyatanya, atau mungkin ini salahku sendiri yang tak mau tahu tentang mereka. Tapi yang cukup jelas, disini, dibalik jendela kamarku, aku masih merindukan mereka. Aku masih merindukan melihat kehidupan mereka, mendengar ungkapan perasaan mereka, aku ingin ada untuk mereka. Aku ingin ada di samping mereka untuk tahu semua kesedihan, kebahagiaan, kemarahan, kekecewaan mereka setiap jengkalnya. Aku ingin memohon maaf, jika karena ulahku mereka marah atau kecewa. Aku ingin mengucapkan selamat saat mereka menerima kebahagiaan. Aku ingin berdoa get well soon jika mereka sedang sakit. Aku ingin mengatakan aku sayang mereka, aku merindukan mereka, aku selalu ada untuk mereka setiap harinya.
Ya Tuhan..
Aku ingin kembali
melihat, mendengar, dan mengatakan sesuatu pada mereka.
Aku ingin tahu semua
tentang mereka.
Aku ingin mendengar
semua tentang mereka.
Aku selalu ingin
mengatakan aku rindu mereka, aku sayang mereka, aku selalu ada untuk mereka.
Aku ingin menjadi salah
satu orang yang bermakna untuk mereka. Bukan orang yang sia-sia dan tidak
pernah dikenang baik oleh mereka.
Aku ingin Kau pun tahu
Tuhan, dan aku yakin Kau Maha Tahu, apa yang ada di sini.
Di hatiku untuk mereka.
^^